Jumat, 25 Maret 2016

Tuhan Telah Mati | Apa Yang Harus Kita Perbuat ?

Tuhan Telah Mati | Apa Yang Harus Kita Perbuat ?


Apa kalian percaya bahwa Tuhan Telah Mati ?
Jika memang tidak percaya baiknya jangan diteruskan membacanya, saya khawatir Anda akan penasaran dengan pembahasan saya pada kesempatan kali ini, belum lagi dalam membaca artikel kali ini diperlukan kesabaran, cara berfikir yang luas dan mungkin akan menyita waktu anda, hanya untuk membaca tulisan yang tidak berbobot ini. Kembali saya peringatkan jangan dibaca saja bagi Anda yang punya kegiatan yang lebih penting, karena tulisan ini memang tidak penting bagi yang tidak mau berfikir.

TIDAK PERCAYA ?

Mungkin sebagian dari Anda tidak sadar atau tidak percaya bahwasanya sudah membaca satu paragraf tanpa poin dari judul Tuhan Telah Mati | Apa Yang Harus Kita Perbuat ?  ini, saya sudah mengingatkan lhoo :)
Mohon maaf lahir batin.

Apa Anda masih mau meneruskan tuk membaca, setelah membaca paragraf pertama?

Mari atuh lah kita teruskan kembali pembahasannya kalau gitu mah.
Ide menulis artikel ini adalah saat saya pulang pengajian dan bertemu kawan lama saya, singkat cerita ia memberikan lagu lama yang biasa kami putar waktu zaman SMA.
Di awal lirik lagu ini menybutkan bahwasanya Tuhan Telah Mati dan menyindir malaikat yang terlihat lesu saat ditanya. lebih jelasnya seperti ini
Kemarin 2 hari yang lalu ,seperti biasa waktu
nongkrong di pinggir jalan sambil mabok-mabokan di
Ujung Berung, saya bertemu dengan orang yang
sebelumnya belum pernah saya kenal,ngakunya sich
dia MALAIKAT, ga tau malaikat Jebrul atau Jebrel entahlah,Trus mukanya kusut banget,,trus saya tanya,
Kat loe ngapa sich Kusut,trus dia bilang ku dah di
pecat jadi malaikat oleh Tuhan, 
Loh emang
kenapa,,organisasi Tuhannya bubar gituch? iya nih, 
Terrus kenapa?   
Orang-orang sekarang udah punya Tuhan baru,dia ada di mall -mall, di televisi,di majalah, atau bahkan di panggung ini, manusia sekarang 
sudah punya Tuhan sendiri-sendiri
terus yang dulunya Tuhan itu sekarang di mana?
malaikat dengan wajah sedih menjawab begini TUHAN
TELAH MATI !!! 
Paham mungkin ya maksudnya, kenapa Tuhan Telah Mati ?
ya memang dalam bahasa mereka menyebutkan sedang mabok-mabokan, dan seolah percakapannya itu terkesan sangat over, namun menurut hemat saya itu merupakan sindiran bagi kita sebagai manusia yang diberi akal dan fikiran dan mempercayai akan Tuhan baiknya kita tidak menuhankan apa yang menjadi kesenangan kita di dunia ini.

Apa Yang Harusnya Kita Perbuat ?
Baiknya kita pelajari kembali, sebenarnya untuk apa kita hidup di dunia ini, dan apa makna hidup yang sebenarnya. Allah yang maha ESA tidak melarang untuk kita mempunyai kesenangan di dunia ini, namun jangan jadikan kesenangan terhadap sesuatu itu menjadikan lupa akan sang pencipta. Mempelajari Kitab Suci Al-quran lebih jauh tentang apa yang dilarang dan diperbolehkan mungkin itu adalah langkah yang tepat agar kita bisa hidup senang di dunia dan akhirat kelak.

Itu saja yang bisa saya sampaikan pada artikel kali ini, mohon maaf bila ada salah-salah kata atau pemikiran yang tidak sependapat dengan Anda, ini hanyala penilaian saya terhadap lirik lagu tersebut. semoga bermanfaat.

Bagi Anda yang ingin memberikan kritik dan saran jangan sungkan untuk berkomentar disini. :)
Terimakasih.

Label:

2 Komentar:

Pada 26 Maret 2016 pukul 21.07 , Blogger Sonny Ogawa mengatakan...

Jujur..saat pertama baca judulnya saya mau MARAH sama admin.. :)
Tapi setelah saya baca sampai selesai. pikiran saya terbuka.

Memang sekarang ini banyak orang yg lebih men-TUHAN-kan KESENANGAN daripada ingat kepada TUHAN yang sesungguhnya.

Saya kasih contoh kecil saja yg saya lihat di tempat tinggal saya. Banyak orang lebih mementingkan ke mall, jalan-jalan dan hiburan dari pada beribadah.

ada satu lagi fenomena bahwa saat acara pernikahan banyak orang lebih menyukai acara dangdutan yg menampilkan biduan yg seronok dan yg nonton bejibun, tapi sedikit sekali orang yg menampilkan acara ceramah (ngundang kyai) dan kalaupun ada yg nonton juga sedikit itupun hanya bapak-bapak atau kaum tua.

pernah saya tanya, knapa sich kebanyakan ngundang dangdut yg bidangnya seronok daripada ngundang Kyai...jawabannya JADUL

Apakah ini sudah tanda akhir zaman? Wala hualam..

 
Pada 28 Maret 2016 pukul 09.22 , Blogger Awen Fals mengatakan...

Ya kan saya juga sudah mengingatkan dari awal baiknya jangan dibaca kalau tidak punya waktu mah :)

Sepertinya isi celana masih lebih unggul dibanding isi kepala, makanya mending mengundang biduan yang seronok Mas :)
yaa semoga saja kita bisa saling mengingatkan dan bisa mengajak orang lain pada kebenaran.

 

Posting Komentar

Terimakasih Sudah Berkomentar Tidak Seperti Robot

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda